Lanjut ke konten

Perkebunan

Perkebunan Lahat Menanti Investor

Hasil optimal dari perkebunan karet dan kopi yang menjadi komoditas andalan Kabupaten Lahat sulit tercapai. Sebab, belum ada investor yang berminat untuk mendirikan unit pengelolaan pascapanen. Sehingga, petani masih menjualnya kepada tengkulak untuk dibawa ke daerah lain.

Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Lahat Erwan Roni mengatakan, berdasarkan data pada 2007 total produksi karet sudah mencapai 23.119 ton, sementara kopi sebanyak 55.426 ton per tahun. Semuanya merupakan hasil dari perkebunan milik rakyat, sedangkan karet sebanyak 11% dikelola oleh PTPN VII Nusantara.

”Sebenarnya produksi karet dan kopi Kabupaten Lahat ini sangat menjanjikan, dan karena di daerah ini tidak ada unit pengolahan pasca panenya sehingga dibawa ke daerah lain, seperti Lampung. Akhirnya setelah menjadi produk nama Lahat sudah tidak ada lagi, berganti menjadi asal pabrik pengolahnya tersebut,”kata Erwan.

Untuk itu, diharapkan investor masuk ke Lahat, guna membuka pabrik-pabrik pengolahan karet dan kopi yang menjadi andalan daerah ini.

Sementara itu, Kasubdin Pengembangan Perkebunan Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Lahat Nyimas mengatakan, guna menunjang hasil optimal dari perkebunan rakyat pihaknya sudah sering melaksanakan penyuluhan, bantuan bibit kepada kelompok tani. ”Untuk tahun ini sudah dianggarkan bantuan bibit kepada petani karet di daerah sentra,” katanya.

perkebunan_NEW (COMPRESS)

Tinggalkan sebuah Komentar

Tinggalkan komentar